HomeBisnisDaftar Masalah LRT Jabodebek, dari Aus Roda, Listrik Mati hingga Rel Rusak

Daftar Masalah LRT Jabodebek, dari Aus Roda, Listrik Mati hingga Rel Rusak

Published on

spot_img


TEMPO.CO, Jakarta – Sejumlah masalah LRT Jabodebek terus bermunculan. Deretan masalah yang menerpa moda transportasi ini bahkan ada yang sudah muncul sebelum LRT Jabodebek resmi diluncurkan. Teranyar, LRT Jabodebek mengalami keausan pada roda akibat kesalahan desain rel serta adanya temuan kerusakan rel.

Sederet masalah LRT Jabodebek ini yang akhirnya menyebabkan jadwal operasi kereta tersebut menjadi tidak beraturan. Hal tersebut tentu sangat disayangkan, apalagi antusiasme masyarakat untuk menggunakan kereta berbiaya Rp 32,6 triliun itu sebagai angkutan umum cukup tinggi. Berikut adalah sederet masalah LRT Jabodebek.

1. Keterlambatan Pengiriman Rolling Stock

Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Kereta Api Indonesia (KAI) selama periode 2017 hingga semester I 2019 menemukan bahwa PT Industri Kereta Api (Inka) terlambat mengirim armada LRT Jabodebek sesuai dengan tahapan waktu yang telah disepakati pada bulan April hingga September 2019. Keterlambatan ini menyebabkan penundaan jadwal pengujian beberapa rangkaian LRT. BPK menyatakan bahwa Inka diwajibkan membayar denda sebesar Rp 89 miliar kepada KAI.

Selanjutnya, BPK juga mengaudit kepatuhan pengelolaan keuangan KAI periode 2017 hingga semester I 2019. Audit tersebut menemukan ketidakcocokan spesifikasi komponen LRT Jabodebek buatan Inka dengan pesanan.

2. Pembengkakan Biaya

Keterlambatan yang terus-menerus dalam pelaksanaan proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek akhirnya berdampak pada pembengkakan biaya (cost overrun). Biaya proyek melambung sekitar Rp 2,6 triliun, naik dari Rp 29,9 triliun menjadi Rp 32,5 triliun.

Untuk mendukung proyek ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI memperoleh pinjaman dari konsorsium 15 bank senilai lebih dari Rp 20 triliun dan juga mendapatkan suntikan dana dari pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 10,2 triliun.

3. Salah Desain Rel

Desain lintasan atau longspan LRT Jabodebek juga pernah menjadi sorotan karena dinilai salah desain. Hal itu diungkap oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pada Juli Lalu. Pria yang akrab disapa Tiko itu menyebut adanya kesalahan desain jembatan lengkung bentang panjang di Kuningan, Jakarta Selatan.

Menurut Tiko, kesalahan desain itu membuat kecepatan LRT harus diturunkan saat melintas di tikungan tersebut menjadi 20 kilometer per jam. Padahal normalnya LRT bisa menikung dalam kecepatan 60-80 kilometer per jam. “Jadi sekarang kalau belok harus pelan sekali karena seharusnya lebih lebar tikungannya,” ujarnya kala itu.

4. Gangguan Pintu LRT

Dalam fase uji coba terakhir, LRT Jabodebek tercatat mengalami masalah pada posisi pintu kereta yang tidak sejajar dengan peron. Akibatnya, operator LRT Jabodebek berupaya untuk memperbaiki beberapa kekurangan teknis tersebut.

Kemudian pada Rabu pagi, 30 Agustus 2023, pintu LRT Jabodebek kembali mengalami kendala. Gangguan ini menyebabkan penumpang LRT harus dievakuasi. Saat diwawancarai, Manager Public Relations LRT Jabodebek, Kuswardoyo, mengakui adanya gangguan tersebut. “Hari ini terjadi masalah pada pintu kereta LRT, yang berdampak pada perjalanan kereta lainnya,” tuturnya pada Rabu, 30 Agustus 2023.

5. Keterlambatan Kereta

Pada tanggal 25 Oktober 2023, keluhan dari pengguna terkait ketidakaturan jadwal LRT Jabodebek menjadi sorotan di berbagai platform media sosial. Ternyata, situasi ini terjadi karena penurunan jumlah kereta LRT Jabodebek. Dari 16 rangkaian kereta yang sebelumnya beroperasi sejak bulan Agustus, kini hanya sembilan rangkaian yang masih aktif.

Ternyata, tujuh rangkaian lainnya harus mengalami perawatan akibat keausan roda. Melalui keterangan tertulis dari Manager Public Relations LRT Jabodebek, Kuswardoyo menyatakan bahwa armada dengan keausan roda tersebut harus melalui proses pembubutan dan perawatan. “Agar keamanan perjalanan tetap terjaga,” ucapnya.

Selanjutnya: 6. Gangguan pada pintu LRT…





Source link

Latest articles

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Belum Cukup Atasi Anak Stunting

DATA terbaru menunjukkan bahwa stunting, masalah gizi utama pada balita di Indonesia, menunjukkan...

Penjualan Ford di AS turun pada November 2023

Chicago (ANTARA) - Ford Motor Co. pada Senin (4/12) mengatakan bahwa perusahaan itu...

More like this

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Belum Cukup Atasi Anak Stunting

DATA terbaru menunjukkan bahwa stunting, masalah gizi utama pada balita di Indonesia, menunjukkan...