Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.440 per dolar AS pada Selasa (21/11) sore. Mata uang Garuda menguat 5 poin atau 0,03 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp15.436 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mata uang di kawasan Asia bergerak di zona hijau. Tercatat, ringgit Malaysia menguat 0,37 persen, bath Thailand 0,23 persen, Korea Selatan 0,2 persen, dan yuan China 0,47 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, dolar Singapura menguat 0,19 persen, peso Filipina 0,28 persen, dan rupee India 0,02 persen. Di sisi lain, dolar Hong Kong melemah 0,01 persen.
Sementara, mata uang negara maju kompak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,22 persen, Euro Eropa 0,1 persen, franc Swiss 0,11 persen, dolar Kanada 0,02 persen, dan dolar Australia 0,34 persen.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah menguat seiring menguatnya ekspektasi bank sentral AS (The Fed) melonggarkan kebijakan moneternya.
“Hal ini terjadi ketika imbal hasil obligasi AS telah jatuh ke level terendah dalam dua bulan, yang mengindikasikan potensi pergeseran arah kebijakan moneter,” kata Ibrahim dikutip dari riset hariannya.
Ibrahim memprediksi nilai tukar rupiah masih menguat esok hari. Ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.410 sampai Rp15.490 per dolar AS besok.
(mrh/agt)